Selasa, 25 Agustus 2015

KOPI BIJI SALAK

  • DEFINISI DARI KOPI BIJI SALAK
Kopi adalah salah satu minuman yang banyak disukai setiap orang. Pada umumnya kopi terbuat dari biji kopi asli, apakah anda pernah memikirkan pembuatan dari bahan lain ? ternyata selain dari kopi biji asli pembuatan kopi juga bisa dari bahan lain.
Banyak orang yang tidak sadar adanya sumber alternatif  lain dan sangat mudah untuk dijumpai di sekitar lingkungan kita. Misalnya biji salak, selama ini salak dianggap sebagai buah-buahan yang hanya dapat dinikmati daging buahnya saja. Tetapi masyarakat belum menyadari bahwa sesungguhnya biji salak yang memiliki tekstur sangat keras, berbentuk bulat, dan berwarna coklat, dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kopi.
Selama ini biji salak hanya sebagai limbah yang tidak berguna dan tidak dimanfaatkan. Biji salak dianggap kurang mempunyai daya guna, sesungguhnya dibalik biji salak tersebut terdapat manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh kita. Contohnya kandungan serat yang tinggi dapat mengobati diare.
Pembuatan kopi dari biji salak tidak memerlukan biaya yang banyak. Dan tentunya akan membuat para pecinta kopi dapat menghemat uang mereka. Selain hemat biaya, pembuatan kopi dari biji salak sangat unik dan akan menjadi hal yang baru.


KONON, ramuan berbahan baku biji salak pondoh (kenthos) ini memiliki khasiat seperti jamu herbal. Khususnya untuk meredakan asam urat dan darah tinggi. Banyak warga Donokerto, Turi yang membuktikannya. Meskipun begitu, ramuan itu memang belum pernah diuji secara medis.Sebagai bahan wedang, bubuk biji salak justru menjadi inovasi di kawasan Lereng Merapi. Yakni, dengan memanfaatkan limbah salak yang menjadi komoditi utama masyarakat Turi.Adalah Supriyono 60, sesepuh asal Dusun Donoasih, Donokerto yang menjadi penggerak industri kecil. Ide membuat kopi biji salak datang dari putra Supriyono, yang memperoleh informasi tentang manfaat kenthos dari internet.Nah, berawal dari itu, Supriyono menganggap sebagai sebuah peluang. Itu mengingat sebagian besar masyarakat Turi bekerja di kebun salak. Selain dijual utuh, sebagian salak disulap menjadi makanan olahan kemasan. Di antaranya, jenang salak atau dodol salak.Produksi makanan olahan hanya mengambil dagingnya, bijinya pun menjadi limbah. Kenthos yang dulunya dibuang, kini dimanfaatkan sebagai bahan baku mimunam. ’’Kenapa tak dicoba saja. Ternyata hasilnya bagus,’’ ujar Supriyono kemarin (25/3).Supriyono menyebut produk itu sebagai kopi biji salak karena bentuknya yang mirip kopi. Tapi, jelas itu bukanlah kopi pada umumnya yang mengandung kafein. Hanya wujudnya yang seperti bubuk kopi.Proses pembuatannya tak rumit. Mula-mula, kenthos dicuci bersih dan dipotong menjadi empat bagian. Lalu digoreng sangan (digongso) tanpa minyak. Proses penggorengan sekitar dua jam asal tak sampai gosong. Kemudian, kenthos diambil dan ditumbuk sampai lembut. Lalu disaring menggunakan ayakan hingga menjadi bubuk. Sebelum dikemas, bubuk dimasukkan dalam plastik sampai dingin. Sederhana bukan. Itulah kopi bubuk biji salak.Produk olahan ibu-ibu Donoasih itu sudah dikirim ke kota-kota besar, bahkan hingga luar Jawa. Namun, Suprioyono mengaku tak berani menjual produk secara bebas karena belum mengantongi izin dari dinas kesehatan setempat. ’’Izin sedang kami proses,’’ ujarnya.Produk kemasan satu kilogram dijual seharga Rp 80 ribu dan per ons Rp 10 ribu. Untuk 1 ons bubuk diperlukan bahan baku kurang lebih satu kilogram biji salak pondoh.Beberapa tamu yang sempat mencicipi minuman olahan itu merasa ada keunikan pada biji salak. ’’Seperti ada aroma nangkanya. Mungkin karena terlalu banyak gula,’’ ujar Wasiyo, pengunjung asal Ngaglik.Bagi Wasiyo, minuman itu tetaplah bukan kopi sesungguhnya. Tapi semacam wedang biji salak (kenthos) sebagai alternatif pengganti kopi. 


1.       pembuatan kopi dari biji salak :
a.       Perlakuan Pendahuluan
Kopi biji salak di buat dari biji salak yang sudah terbuang. Biji salak di cuci hingga bersih kemudian di panaskan dengan suhu ± satu minggu, kemudian siapkan wajan yang sudah di panakan hingga suhu 90º agar matangnya merata, kemudian sangrai hingga mengeluarkan aroma salak dan hitam pekat.
b.      Perlakuan Utama
Dari hasil perlakuan pendahuluan tersebut untuk menghasilkan hasil terbaik saat menyangrai biji salak hingga menghitam. Kemudian tiriskan hasil sangrai ± 5-15 menit, tumbuk hingga menjadi halus. Lalu blender untuk mendapat hasil yang lebih halus lagi.
2.      Prosedur pembuatan kopi dari biji salak
1.      Cuci dan bersihkan biji salak.
2.      Keringkan kurang lebih satu minggu
3.      Siapkan wajan yang telah dipanaskan dengan suhu sekitar 90º.
4.      Masukkan biji ke dalam wajan yang telah dipanaskan hingga biji salak berwarna hitam pekat.
5.      Tiriskan hasil sangrai biji salak selam 5 – 10 menit.
6.      Kemudian tumbuk hingga halus
7.      Kemudian blender untuk hasil yang lebih halus lagi.

Selamat menikmati alternatif pengganti kopi biasa ini.
(Afrizal/dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar