Senin, 17 Agustus 2015

DI BALIK ENAKNYA EMPING MELINJO

Emping melinjo adalah sejenis keripik yang dibuat dari buah melinjo yang telah tua. Pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana. Emping melinjo merupakan salah satu komoditi pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tinggi, baik karena harga jual yang relatif tinggi maupun sebagai komoditi ekspor yang dapat mendatangkan devisa. Sejauh ini, emping  diekspor ke negara-negara tetangga di antaranya ke Singapura, Malaysia dan Brunei. Bahkan, pasar ekspor yang potensial menjangkau Jepang, Eropa dan Amerika.
Emping adalah sejenis makanan ringan yang dibuat dengan menghancurkan bahan baku (biasanya biji melinjo) hingga halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.



Bahan baku yang digunakan untuk membuat Emping Mlinjo adalah buah Mlinjo yang sudah dikupas atau biji Mlinjo. Sebenarnya ketika buah Mlinjo baru dipetik masih ada kulitnya. Kulit buah Mlinjo yang masih muda berwarna hijau, sedangkan buah Mlinjo yang sudah tua kulitnya berwarna merah tua. Biji Mlinjo berwarna hitam belang-belang.berminat klik disini 

Cara Pembuatan :
Untuk menghasilkan Emping Mlinjo yang berkwalitas harus diperhatikan cara yang benar dalam membuat Emping Mlinjo. Proses pembuatan Emping Mlinjo adalah sebagai berikut :
a.    Pengupasan kulit buah. Kulit buahdisayat dengan pisau, atau dikelupaskan dengan tangan, kemudian dilepaskan sehingga diperoleh binji melinjo tanpa kulit. Pengupasan juga dapat dilakukan dengan alat pengupas. Biji yang telah dikupas dapat dikeringkan, kemudian disimpan beberapa hari sebelum diolah lebih lanjut.
b.    Penyangraian. Biji disangrai di dalam wajan bersama pasir sambil diadukaduk sampai matang (selama 10~15 menit). Penyaringan dapat dilakukan di dalam wajan. Alat mekanis untuk menyangrai kacang tanah dapat juga untuk menyangrai biji melinjo. Biji melinjo yang telah matang tetap dipertahankan dalam keadaan panas sampai saat akan dipipihkan.
c.    Pemisahan kulit keras biji. Ketika masih sangat panas, biji dikeluarkan dari wajan, kemudian dipukul untuk memecahkan kulit keras dri biji. Pemukulan harus hati-hati agar isi biji tidak rusak.
d.    Biji Mlinjo ( buah Mlinjo yang telah dikuliti ) disangrai ( digoreng tanpa menggunakan minyak goreng ) sedikit demi sedikit di atas penggorengan.
e.    Jika sudah matang, Mlinjo yang sudah disangrai lalu diangkat lalu dikupas kulitnya dengan cara digerus di atas Layah / penggerusan yang lebar. Kira-kira segenggam antara sepuluh biji digerus secara perlahan, agar remuk cangkang atau kulit kerasnya.
f.      Satu-persatu Mlinjo ditaruh di landasan/talenan lalu digeprek (dipipihkan) dengan batu sampai Mlinjo menjadi pipih dan bundar tipis.( untuk ukuran standar: Satu keping Emping diperlukan tiga sampai empat butir Mlinjo.Jika biji Mlinjonya kecil-kecil bisa mencapai 5 biji per keping emping. Untuk ukuran besar kira-kira diameter 15 cm diperlukan 10 sampai 13 biji Mlinjo).
g.    Emping yang menempel di Talenan/landasan sesudah digeprek/ditumbuk menjadi pipih, diangkat dari Talenan dengan menggunakan Lading atau Skrap.
h.    Setelah terbentuk emping, dalam kondisi basah, Emping ditata di atas Widik (wadah serupa geribik) untuk dijemur hingga kering. Proses pengeringan dibutuhkan waktu kira-kira dua sampai tiga jam. Akan lebih cepat kering jika matahari bersinar terik.
i.      Apabila telah kering benar, Emping diangkat di masukan kranjang dan siap untuk dipasarkan.
j.      Emping Mlinjo dipasarkan, dapat juga dalam bentuk matang, Emping Mlinjo digoreng dulu sampai benar–benar mengembang lalu baru dikemas dan kemudian dipasarkan


selamat menikmati cemilan khas indonesia di rumah ya
 (afrizal/dari berbagai sumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar